IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH AL-FARUQI
KOMISARIAT UIN
WALISONGO SEMARANG
LAPORAN PENELITIAN
DisusunGunaMemenuhiTugas
Mata Kuliah: Pengantar
Studi Islam
DosenPengampu:
M. Rikza Chamami, M. Ag
DisusunOleh:
Nor Rofi’ 133911017
Lasmi Wiharyati 133911018
Wiji Astuti Ningsih
133911029
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
I.
PENDAHULUAN
Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam diantara organisasi Islam
lainnya yaitu HMI, KAMMI dan PMII. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah komisariat
IAIN Walisongo yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Al Faruqi. Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM) Al Faruqi memiliki Visi dan Misi yang sama dengan IMM pusat.
IMM selalu dikaitkan
dengan Muhammadiyah, karena memang sebagian kadernya Muhammadiyah dan
Muhammadiyah sangat berperan besar dalam proses pendirian IMM.
II.
LANDASAN
TEORI
Awal
mula berdirinya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yaitu pada tanggal 14 Maret
1964. Berdirinya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tidak terlepas dari ortonom
Muhammadiyah yaitu Angkatan Muda Muhammadiyah
Berdirinya
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dipengaruhi oleh dua faktor yang pertama faktor
internal yaitu untuk mewujudkan Cita-Cita Muhammadiyah yaitu menegakan dan
mengembangkan Islam secara kaffah sesuai Al-Qur’an dan Hadits sehingga tercipta
masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut maka
Muhammadiyah menciptakan hubungan dengan masyarakat yaitu pedagang, petani,
peternak, dan termasuk juga masyarakat kampus.
Pada
tanggal 18 November 1933 Muhammadiyah memiliki Perguruan Tinggi Muhammadiyah
dimana mahasiswa yang notabene Muhammadiyah harus masuk kedalam ortonom
Muhammadiyah termasuk di dalamnya yaitu Pemuda Muhammadiyah khusus untuk
mahasiswa dan Naisyatul Aisiyah (NA) khusus untuk mahasiswi. Pada saat rapat
kongres memutuskan untuk menghimpun mahasiswa kedalam organisasi Muhammadiyah
yaitu HMI. Pada saat itu anggapan masyarakat bahwa HMI adalah anak Muhammadiyah
karena yang menaungi organisasi tersebut Muhammadiyah dan sebagian besar
anggotanya adalah Muhammadiyah serta pengurus-pengurusnya juga Muhammadiyah.
Sebagaimana
cita-cita Muhammadiyah, seiring berjalannya waktu ideology HMI tidak sesuai
dengan cita-cita Muhammadiyah. Untuk menyelamatkan kader-kader muhammadiyah
maka pada rapat muktamar, pimpinan pusat Muhammadiyah memerintahkan Pemuda
Muhammadiyah untuk membentuk suatu organisasi. Setelah diadakan kongres
besar-besaran terbentuklah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang diketuai
oleh Muhammad Djasman Al-Khindy.
Faktor
kedua yang mempengaruhi terbentuknya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yaitu Faktor
Eksternal karena kondisi masyarakat pada saat itu masih TBC (Takhayul,
Bid’ah, Kurafat) lebih dari itu karena pada saat itu HMI yang sebagian besar
kadernya dari Masyumi, akan di bubarkan oleh PKI yang notabene sangat benci
dengan para Kyai , sekali lagi karena untuk meneyelamatkan kader Muhammadiyah
pada HMI maka dibentuklah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
III.
KONDISI
LAPANGAN
A. Sejarah
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Al-Faruqi Komisariat IAIN Walisongo
Awal berdirinya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Al-Faruqi Komisariat IAIN Walisongo yaitu pada tanggal 14 maret 1987 oleh Bapak
Tafsir. Memang dahulu kadernya hanya segelintir orang, namun lambat laun
berkembang.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Al-Faruqi Komisariat
IAIN Walisongo Semarang bagaikan tomcat di kampusnya sendiri. Dari sekian
banyaknya organisasi Islam di IAIN Walisongo, IMM merupakan organisasi Islam
yang namanya redup diantara organisasi Islam lainnya, hal ini dikarenakan
membesarkan IMM di IAIN sendiri dirasa sangat sulit karena mayoritas mahasiswa
IAIN berasal dari pedesaan yang basicnya NU tulen sehingga mereka merasa
bahwa IMM bukan ideology mereka bahkan terkadang banyak yang beranggapan
negative tentang IMM.
Meskipun IMM kecil di IAIN namun IMM berprinsip
bahwa IMM bukan organisasi massa, tidak butuh orang banyak. Kecil namun
militan, berkualitas, berani menegakan IMM, berani mengibarkan bendera, inilah
tujuan bersama IMM.
IMM Al-Faruqi berpedoman pada Trilogi, yaitu:
a.
Intelektual
b.
Religius
c.
Humanis
B. Struktur
Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Al-Faruqi Komisariat IAIN
Walisongo
1. Struktur Organisasi
SUSUNAN
PENGURUS KOMISARIAT
IAIN WALISONGO
IKATAN
MAHASISWA MUHAMMADIYAH AL FARUQI
SEMARANG
PERIODE 2014 – 2015
Ketua :Wildan
Badruzzaman
Sekertaris :Yesi
Rosdiana
Bendahara :Nur
Aida Fitriyanti
Bagian Organisasi dan Pengkaderan
: Fatmah Aghni Sarakh
Nouvil
Bagian Immawati dan Keilmuan :Badrun
Nuri
Nadya Rumaisha
Bagian Humas :Amiril
Adi
Jumlah kader baru IMM tahun ini
sebanyak 30 orang dan setiap tahun terjadi peningkatan kader baru.
2.
Jenjang Struktural Organisasi
IMM memiliki jenjang struktural organisasi sebagai berikut:
1. Pimpinan Komisariat (PIKOM) yang berkedudukan di Fakultas
untuk Universal atau Akademi
2. Pimpinan Cabang (PC) yang berkedudukan di Kota atau
Kabupaten (membawahi Komisariat-Komisariat)
3. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang
berkedudukan di Provinsi atau wilayah (membawahi Pimpinan Cabang)
4. Dewan
Pimpinan Pusat (DPP) yang berkedudukan dalam hal ini Jakarta (berdasarkan
aturan AD IMM)
3.
Jenjang Perkaderan
Ada beberapa jenis perkaderan, yaitu
sebagai berikut:
a. Perkaderan Utama
1. Darul
Arqam Dasar (DAD)
2. Darul Arqam Madya (DAM)
3. Darul Arqam Paripurna (DAP)
b. Perkaderan Pembina
1. Latihan Instruktur Dasar
2. Latihan Instruktur Madya
3. Latihan Instruktur Paripurna
c. Perkaderan Pendukung
1. Latihan Advokasi
2. Latihan Jurnalistik
3. Pelatihan Khusus Immawati
C. Kegiatan
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
1.
DAD (Darul Arqom Dasar)
Darul Arqam Dasar (DAD) Yaitu
perkaderan utama tingkat pertama dari tiga tingkat perkaderan, dan merupakan
prasyarat bagi calon pimpinan IMM tingkat Komisariat.
program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh Ikatan Makasiswa Muhammadiyah
(IMM) khususnya di tingkat Komisariat atau perguruan tinggi.
DAD merupakan kegiatan
formal perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD) PIKOM IMM yang dijadikan sebagai
wadah untuk memperkenalkan IMM kepada mahasiswa yang sebelumnya tidak mengenal
IMM. selain memeperkenalkan IMM, dalam kegiatan ini juga banyak diberikan
materi-materi tentang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan serta materi-materi
pendukung lain yang tidak kalah pentingnya bagi mahasiswa khsusnya mahasiswa
baru
2. Kajian Rutin Setiap Hari Jumat
IMM secara rutin mengadakan kajian-kajian yang membahas tentang
berbagai isu / fenomena sosial-keagamaan, politik, ekonomi maupun budaya yang
sedang marak diperbincangkan sabagai wadah bagi para anggotanya untuk membantu
meningkatkan intelektualitas dan religiusitas di luar kegiatan perkuliahan
3. Buletin Tiap Bulan
Sebenarnya
penerbitan buletin ini masih wacana, namun rencananya buletin ini akan di
terbitkan setiap bulan.
4. Bakti Sosial
Bakti Sosial merupakan kegiatan yang diadakan satu tahun sekali
sebagai salah satu sarana untuk
mengembangkan kader,dan juga langkah kongkret kita sebagai agen sosial untuk
langsung terjun kemasyarakat.
5. Pengajian AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah)
Setiap minggu ke empat IMM mengadakan pengajian akbar yang diikuti
oleh angkatan muda se-ngaliyan, pengajian tersebut mengkaji dakwah-dakwah
kemuhammadiyahan
6. Safari KKN
IV.
ANALISA
LAPANGAN
IMM di IAIN Walisongo masih sangat kecil
dibandingkan dengan organisasi keislaman lain. Eksistensi IMM mulai di akui
pada saat IMM melakukan aksi penurunan BBM.
Tidak semuanya kader IMM Muhammadiyah, ketua IMM
sendiri NU tulen. Karena sebagian besar dari mereka menemukan kenyamanan
Ideologi di IMM dibanding organisasi lainnya terlepas dari aliran yang mereka
pegang dan yakini.
V.
KESIMPULAN
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah berlandaskan Al-Qur’an
dan Hadits serta tidak mempercayai adanya Madzhab. IMM tidak ingin membahas masalah fiqih
seperti Qunut atau tidak Qunut.
Ideology IMM sangat konteks yaitu menafsirkan
Al-Qur’an dan Hadis secara kontekstual. Semua yang dilakukan IMM untuk ummat.
IMM menganggap semua organisasi benar dan tidak menyalah-nyalahkan.
VI.
DAFTAR
PUSTAKA
Yusuf,
Yunan, dkk, Ensiklopedia Muhammadiyah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005)
Fanani,
Ahwan, Hubungan Antara Umat Beragama, Semarang: IAIN walisongo Semarang, 2010
VII.
BIODATA
MAHASISWA
1. NAMA : Wiji
Astuti Ningsih
NIM : 133911029
JURUSAN : PGMI
SEMESTER : 3
FAKULTAS : FITK
PENDIDIKAN : UIN Walisongo Semarang
TTL : Cilacap,
22 Agustus 1996
ALAMAT : Jalan
Rancah Rt 05/02 Pagubugan kulon, Binangun, Cilacap
MOTTO : Apapun
peran kita Surga obsesinya
2. NAMA : Nor
Rofi’
NIM : 1339110
JURUSAN : PGMI
SEMESTER : 3
FAKULTAS : FITK
PENDIDIKAN : UIN Walisongo Semarang
TTL : Demak,
31 Agustus 1994
ALAMAT : Jungpasir
Rt.02/Rw.02, Wedung Demak
MOTTO : Kita
mempunyai peran penting dalam hidup kita yaitu Islam, Iman, Ihsan
3. NAMA : Lasmi
Wiharyati
NIM : 1339110
JURUSAN : PGMI
SEMESTER : 3
FAKULTAS : FITK
PENDIDIKAN : UIN Walisongo Semarang
TTL : Kendal,
2 November 1994
ALAMAT : Desa
Leban, Boja, Kendal
MOTTO : Selalu
Tersenyum Walaupun Pahit
VIII.
LAMPIRAN
1. Foto
A. Profil Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
B.
Kegiatan IMM
C.
Kegiatan
Wawancara
2.
Dokumen
a.
Transkip hasil wawancara
b.
AD-ART
c.
GBHO IMM
d.
GBHK IMM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar